Jurnal Refleksi Minggu Ke-16
Agenda Kegiatan
1.
Senin, 4
April 2022 Koneksi Antar Materi
2. Selasa, 5 April 2022 Aksi Nyata
3. Rabu, 6 April 2022 Tes Akhir Modul 2
4. Kamis, 7 April 2022 Modul 3.1 Pengambilan
Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran
5. Jum’at, 8 April 2022 Eksplorasi Konsep
Mandiri Modul 3.1
6.
Sabtu, 9
April 2022 Menulis Jurnal Refleksi Minggu
Description,
Examination and Articulation of Learning (DEAL)
- Description:
Ketika hari Kamis (24 Maret 2022) pertama
kali saya latihan coaching di ruang kolaborasi dengan bimbingan instruktur dan
dilanjutkan praktik coaching sesama rekan CGP hari Jum’at (25 Maret 2022) yang
juga diikuti pengajar praktik saya, sungguh suatu pengalaman berharga, dan menyenangkan
(bahagia) tersendiri buat saya. Mengapa, karena diruang kolaborasi inilah saya
menyadari bahwa pendampingan-coaching (yang berpusat dan untuk kebutuhan murid)
tidak sesederhana yang saya bayangkan yaitu hanya membantu memberikan solusi
atau nasehat kepada permasalahan murid, ternyata lebih luas lagi dan itu perlu
pemahaman, ketrampilan yang terus diasah, baik pendampingan dengan
model-pendekatan sistem Among ARTI, Komunikasi yang memberdayakan (empat aspek
berkomunikasi yaitu Komunikasi asertif, Pendengar aktif, Bertanya efektif, Umpan balik
positif, dan 4 unsur utama yang mendasarinya yaitu Hubungan saling mempercayai,
Menggunakan data yang benar, Bertujuan menuntun para pihak untuk optimalisasi
potensi, dan Rencana tindak lanjut atau aksi), komunikasi pendampingan dengan
model TIRTA ataupun kolaborasi dari ketiga model komunikasi diatas.
- Examination:
Dari diskripsi
pengalaman diatas, satu hal bahwa kegiatan coaching (guru dengan murid, ataupun
dengan sesama rekan sejawat) bisa jadi guru/pendidik berperan sebagai coach,
mentor dan konselor. Terhadap tujuan atau rencana yang telah saya buat yaitu : pertama menularkan
ilmu coaching sebagai keterampilan dasar seorang pendidik yang menerapkan
pendekatan coaching; kedua Mampu
mengembangkan modul coaching di sekolah; dan ketiga berusaha membuka
Praktik Coaching dalam komunitas sekolah maka saya sebagai guru sekaligus
seorang Coach harus mampu mengembangkan sikap terbuka, kritis, empati dan saling
percaya dalam melakukan praktik coaching.
- Articulation
of Learning
Coaching sebagai
salah satu bentuk pendekatan komunikasi bagi seorang pendidik.
Sebagai coach
ternyata bukan hal yang mudah, diperlukan kesadaran, pemahaman, dan pengalaman.
Coaching bukan semata-mata ketrampilan yang terus diasah tetapi juga merupakan
seni yang membutuhkan rasa, dan karsa.
Dengan
keterampilan coaching dalam berkomunikasi, murid menjadi lebih
terarah dan dapat menemukan solusinya secara mandiri yang pada akhirnya dapat
meningkatkan potensinya, dan merdeka. Murid yang merdeka dalam hal ini adalah yang dapat menentukan arah
dan tujuan pembelajarannya, serta meningkatkan potensinya sendiri. Mereka hanya
memerlukan dorongan dan tuntunan dari guru sebagai pemimpin pembelajaran untuk
melejitkan potensi mereka. Saya harus mampu menuntun kekuatan kodrat murid, maka pendampingan-coaching harus dihayati
dan dimaknai secara utuh.
Adanya hambatan, kendalam dalam proses
coaching menjadikan tantangan tersendiri bagi coach untuk bisa merespon dengan
baik, dan cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar